Corono Melanda Indonesia, Sudah Mempersiapkan Apa Saja?


Moms, pasti sudah tahu kan tentang virus corona atau covid-19 yang muncul dan amat meresahkan di awal tahun 2020. Kemunculan awalnya memang jauh dari Indonesia, di Wuhan China. 3 bulan setelah menginjak tahun 2020, akhirnya perjalanan virus corona sampai juga di Indonesia. Maret 2020, di Indonesia mulai terdeteksi adanya orang-orang yang terinfeksi covid-19 ini.

Awalnya 2 orang saja, kemudian bertambah. Terakhir kemarin saya dengar ada 69 orang terinfeksi covid-19, 5 orang meninggal, dan 8 sembuh. Mari kita bersyukur karena ada yang berhasil sembuh dari virus yang statusnya sudah berubah menjadi pandemik ini.

Sedih rasanya virus corona bisa masuk ke Indonesia. Padahal sebelum masuk, banyak orang Indonesia yang jumawa kalau Indonesia akan bebas corona. Meme soal virus-virus yang sudah ada di Indonesia pun bertebaran, mereka seakan lebih kuat dari Indonesia. Sekarang? Dulu hanya masker saja yang langka dan harganya meroket fantastis. Sekarang? Banyak yang fantastis. Hand Sanitizer, Hand Shop, dan masih banyak lagi. Nggak cuma harganya yang fantastis, barangnya pun hilang dipasaran. Kalo toh ada, ya itu tadi harganya menggila.

Belum lagi orang-orang berduit yang ketakutan, lalu memborong semua bahan makanan di pusat perbelanjaan. Karena ulah mereka, barang kebutuhan pokok jadi ikutan naik. Saya sih belum belanja bulanan. Saya biasanya belanja bulanan setiap akhir bulan setelah suami gajian. Ketika orang-orang berbondong borong barang, saya dalam hati berbisik lirih, “waduh kalo pas belanja bulanan besok semua harga naik piye?” saya ikutan khawatir kan jadinya.

Akhir minggu ketiga bulan Maret 2020, saya mendengar kota Solo. Kota yang saya cintai karena saudara-saudara saya ada di sana. Tiba-tiba berstatus KLB (Kejadian Luar Biasa). Lho ada apa? Kok tiba-tiba begitu? Padahal sebelumnya semua aman-aman saja. Bahkan ketika berita covid-19 mewabah di China, saudara saya yang dari Solo masih main-main ke rumah saya. Lalu bagaimana bisa statusnya sekarang menjadi Kejadian Luar Biasa?

Menurut kabar sih, ada satu orang warga Solo yang meninggal dunia akibat Corona Virus. Dan dia sebelum meninggal, dia sudah bertemu sekitar 62 orang yang tentu semua tidak tahu sudah kemana saja dan bertemu siapa saja 62 orang tersebut. Ya meski 62 orang itu belum diketahui terinfeksi virus corona atau tidak, namun waspada itu perlu. Mungkin Pemerintah Solo menjadikan status Luas Biasa agar warga SOlo lebih aware dengan viru sini.

Belum lagi adanya himbauan dari Gubernur Jawa Timur, bahwa sekolah dari Paud hingga SMA semua diliburkan selama 2 minggu. Tentu ini cukup membuat resah. Rasanya seakan-akan diluaran sana adalah tempat yang berbahaya. Ini benar sih. Dengan 2 minggu tidak kontak dengan orang lain, mungkin bisa memutus rantai persebaran virus berbahaya ini. Semoga benar-benar bisa memutus, ya.

Akhirnya saya mulai kelabakan. Stok masker saya lihat, masih ada. Masker itu saya beli ketika harganya masih murah. Cuma 25ribu 1 box isi 50 pcs. Sampai sekarang masih ada. Oke baiklah, masker amanlah, ya. Tapi ini, hand sanitizer. Itu yang dari minggu kemarin sampai sekarang saya belum ketemu. Di mini market semua pada habis. Kemudian saya coba search di grup jualan facebook, mungkin ada yang sekota jadi ongkirnya tidak mahal. Ternyata malah harga hand santizernya yang sudah mencapai ratusan ribu. Ya Allah. Mungkin ini oknum. Karena ada beberapa yang menjual dengan harga dibawah 50rb dengan berat 60 ml. Tapi barang tidak ready.

Ya Rabb, sedih rasanya. Jawa timur memang masih kondusif. Namun rasa khawatir juga ada. Terlebih anak-anak saya masih kecil. Usianya baru 3 dan 4 tahun. Bukankah anak-anak lebih rentan terhadap virus. Karena anak-anak biasanya memegang apapun yang mereka suka.

Saya sadar, sakit, mati, jodoh, rejeki, semua mutlak ketentuan Allah. Namun sebagai manusia kita juga harus berusaha mencegah. Jadi menyeimbangkan antara doa dan usaha adalah hal yang benar menurut saya. Semoga virus corona ini cepat teratasi dan semua warga dunia bisa hidup dengan normal. Aamiin.