Jadi semalam saya terlibat obrolan dengan seorang teman lama. Tentang batasan laki-laki dan perempuan. Tentang mengapa laki-laki alangkah lebih baik jika membatasi diri ketika berhubungan (disini dalam artian ngobrol, bertemu) dengan perempuan, begitu juga sebaliknya. Teman saya itu tidak menjawab secara langsung, tapi dia menjawab dengan kalimat sederhana yang (menurut saya) dalem maksudnya.
“Kalo dimasjid aja tempat sholat cowok cewek dikasih pembatas”
Ketika saya baca pesannya dengan kalimat diatas, saya terdiam. Mikir. Iya, mungkin memang benar. Kalau dimasjid saja ketika shalat tempat laki-laki dan perempuan dikasih pembatas, apalagi diluar itu, harusnya memang ada pembatas-pembatas yang tidak menyulitkan tentunya. Sama seperti ketika shalat.
Tentu tidak hanya dalam hal bergaul, dalam hal berkomunikasi pun harus ada batas.
Saya tidak bisa menjelaskan maksud kalimat teman saya itu, tapi saya ngerti banget maksud kalimat kawan saya tersebut. Bukan untuk maksud lain, tapi untuk kehormatan masing-masing.
setuju 😀
LikeLiked by 1 person
sepakat.. 🙂
LikeLike
batas ini kan sebetulnya untuk menghindari perzinahan… (mata contohnya) … tapi bagaimana dengan dunia kerja kalau diharuskan perempuan dan lelaki berbaur (konotasi positif) krn kadang kita kan dituntut bekerjasama dengan lawan jenis
LikeLiked by 1 person
kalau memang dalam hal pekerjaan, saya rasa ndak papa, asal tetap bisa menjaga diri dengan batasan yang baik…
begitu.. 🙂
LikeLike