Pekerjaan Terbaik


Saya baru saja membaca update seorang teman yang mengabarkan bahwa dia sudah tidak lagi bekerja disalah satu koran besar di indonesia. Saya jadi mempertanyakan sesuatu…

Bagi saya tempat teman saya bekerja itu adalah tempat kerja paling keren sepanjang masa. Seandainya ada orang bertanya, “Bekerja dimana?”, siapapun pasti akan menjawab dengan lantang dan bangga, “Saya bekerja di Koran A”, dan tanggapannya rata-rata begini, “Wah, hebat kamu. Koran besar itu”

Lalu kenapa teman saya memilih keluar? Padahal jangan-jangan banyak orang diluar sana ingin berada diposisi dia. Bukankah dia sudah mendapatkan pekerjaan terbaik? Bukankah itu sudah sesuai dengan passionnya?

Lantas, seperti apa pekerjaan terbaik itu? Pekerjaan yang sesuai passion plus perusahaan yang besar? Atau bagaimana?
Ada yang bilang, pekerjaan terbaik adalah mengerjakan hal hal yang kita senangi dan dibayar…

Entah..

Mungkin tidak ada pekerjaan terbaik. Karena setiap pekerjaan memiliki plus minusnya. Mungkin…

Tapi pasti teman saya itu punya alasan kuat ketika memilih resign dari pekerjaannya… 🙂

Posted from WordPress for Android

Tempat Kerja Impian?


Mungkin ini berlebihan atau keterlaluan, tapi memiliki sebuah keinginan, tentu boleh kan?

Sejak awal lulus kuliah, itu artinya saya terhitung 4 tahun bekerja. Kemudian apa saya sudah menemukan tempat bekerja yang sesuai dengan impian saya?

Kalau bicara soal tempat kerja terbaik, tentu tidak ada yang terbaik. Setiap tempat bekerja pasti memiliki plus minusnya sendiri-sendiri, tapi memiliki impian tersendiri soal tempat kerja, boleh kan? 🙂

Well, jadi sebenarnya seperti apa tempat bekerja yang saya harapkan? Jadi tempat kerja yang saya harapkan adalah…

  1. Semua karyawannya shalat dengan taat (yang muslim). Bukan sok alim, tapi saya pingin aja punya lingkungan kerja yang semua orang didalamnya masih ingat Tuhannya. Bukan inget kerjaan aja.

  2. Luas, bersih, dan rapi. Ber-AC? Boleh, tapi meski tempat ber-ac kalau tidak rapi, tidak enak sepertinya dilihat.

  3. Jam kerjanya baik dan benar. Bukan jam kerja semaunya yang kapan libur pun kita ndak tau.

  4. Memiliki cuti tahunan, tanggal merah, dan hari minggu yang pasti. Bukan saya mikirin liburan melulu. Setiap orang tentu butuh bekerja, tapi jangan lupakan soal kebutuhan berlibur, berkumpul bersama keluarga. Lebih-lebih mereka yang tinggal bersama keluarga, quality time bersama keluarga itu penting. Karena mereka punya keluarga, bukan orang kesepian yang nggak punya orangtua, istri, suami, atau anak.

  5. Gajinya minimal sesuai aturan pemerintah, kalo bisa lebih. Dan hitungan lembur yang baik dan benar. Karena setiap orang itu bekerja, bukan kerja bakti.

  6. Bisa menghargai sebuah hasil kerjaan. Bukan hanya memandang sebelah mata, kemudian nggak dianggap. Meski kecil, reward itu penting. Nggak perlu hadiah besar, cukup ungkapan terimakasih, pujian, jempol, itu saja. Sederhana. Keliatannya sederhana, tapi itu susah dilakukan. Saya jadi ingat, ketika awal saya bekerja di majalah online, saya mendapatkan kalimat “Good job, Annisa!” dari atasan saya. Wow, tentu saya senang sekali, bangga kerjaan saya dihargai. Tapi sayangnya, tidak banyak atasan menyadari hal itu.

  7. Bisa menghargai hari libur.

  8. Punya atasan yang tadi saya sebutin bisa menghargai hasil kerja orang lain.

  9. Punya atasan yang ketika di Cc email, tapi ternyata dia nggak tau, dia akan berkata “Oh iya, nanti coba saya baca dulu, Terimakasih” saat diberitau. Bukan malah ngomong, “Gak sempat ngeceki aku!!” Terusss napa ente minta di Cc?? Ya kalii karena kerjaannya banyak banget. Okeh, fine.

  10. Punya atasan yang nggak cuma ngomong ini dan itu, tapi ada prakteknya. Saya masih bawahan, butuh diajari, butuh dicontohi.

  11. Punya jobdesc yang jelas. Bukan campur aduk nggak karuan.

  12. Atasannya masih memanusiakan manusia. Kalo nyuruh nggak pake bentak-bentak. Bicara lembut lebih baik kok…

Mungkin itu tempat kerja yang saya harapkan. Berlebihan kah? Mungkin, tapi ya orang berharap, boleh kan? Tapi ya tentu tidak ada tempat kerja yang sempurna. Satu hal yang perlu disyukuri adalah saya memiliki pekerjaan, dan jangan-jangan banyak diluar sana orang yang sedang cari kerjaan tapi nggak dapet-dapet.

Semoga suatu saat nanti, ketika saya punya kantor sendiri, saya bisa menciptakan tempat kerja yang saya impikan. Aamiin.

Demikian. Terimakasih.

Posted from WordPress for Android

Trade Expo Indonesia 2013 – Jakarta


image

Judul acaranya Trade Expo Indonesia, dengan sub judul “Trade With Remarkable Indonesia”. Ini adalah kali pertama saya jadi exhibitor di sebuah pameran. Bertempat di Jakarta International Expo (JIExpo), saya mendapatkan booth di Hall C2 No 103D dan akan memamerkan barang milik Mekarsari Snack dari tanggal 16 sampai 20 Oktober 2013.

Karena ini adalah pengalaman pertama saya, jadi hari pertama pameran terasa amat menyenangkan. Terutama ketika saya lagi pamer snack asli Indonesia punya Mekarsari Snack didepan para bule. Jadi saya harus ngomong pake bahasa linggis kan. Nah, ngrasa nggak PD? tentu saja. Awalnya ragu-ragu, tapi semakin siang saya malah semakin menikmati. Keren cuy. Selain tes mental juga.

Capek dan pegal? Ow, tentu saja. Rasanya kaki ini kalau made in China dan bukan bikinan Allah, wahhh pasti sudah wasalam. Tapi syukur alhamdulillah kaki saya cuma pegal, tapi masih tetap tegap berdiri baik.

Let me tell you about this exhibition. Jadi ini pameran semua produk yang ada di Indonesia, dan buyer nya adalah para pebisnis dari luar negeri yang khusus diundang untuk sama-sama berbisnis. Exhibitor nya semuanya dari Indonesia. Mulai dari UKM, industri kecil, sampe perusahaan besar.

Saya merasa senang sekali bisa berada disini. Mungkin hukum ekonomi berlaku untuk saya dalam hal ini. Kepuasan dan kesenangan itu ada pada titik pertama. Tapi semoga besok juga begitu sampe tanggal 20 oktober nanti. amin

Jadi bagi temen-temen blogger yang sedang atau tinggal di Jakarta. Jangan lupa ya mampir ke JIExpo di Kemayoran, dan pastikan temui saya di HALL C2 No Booth 103D. Stand Mekarsari Snack.

Sampai ketemu..