Demi Masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian.
Narablog (yang muslim) pasti tau surat apa itu, kan? 🙂 yeps, Al-Asr.
Jadi ceritanya kemarin lusa ditengah hiruk pikuk kerjaan saya, ketika saya enak-enak jalan, tiba-tiba saya jatuh, kepleset. Mungkin karena lantainya basah, atau sepatu saya yang licin, atau memang sudah waktunya. Entahlah. Yang jelas saya kepleset, terjatuh, alhasil kaki kanan saya terkilir.
Awalnya tidak begitu terasa sakitnya. Tapi ketika hari semakin beranjak siang, kemudian siang mulai menjemput sore, dan sore memeluk malam. Sakit pada pergelangan kaki saya jadi begitu hebat. Jalan saya yang setelah jatuh sudah tertatih, semakin tertatih dan lambat karena menahan sakit.
Belum lagi ketika shalat, kaki ini menjadi tidak bisa sempurna menopang tubuh saya. Pergelangan kaki terasa nyeri sekali, apalagi ketika duduk diantara dua sujud dan bangkit dari sujud. Subhanallah, sakit sekali.
Usai shalat dhuhur, tiba-tiba saya termenung. Teringat perkataan seorang teman tentang nikmat Allah dan kewajiban kita sebagai hambaNya. Teman saya waktu itu mengatakan, “Allah itu yang kasih rizki, yang kasih kita kaki buat jalan. Kaki kita dimudahkan untuk bergerak kan memang agar kita mudah sujud, rukuk, dan lain-lain. Terus kenapa pas dipanggil shalat kita tunda? Coba kaki kita sakit pergelangannya aja, apa gampang kita shalat?”
Kalimat itu melintas begitu saja dipikiran saya. Seperti diingatkan. See, hari itu kaki saya terkilir, didiamkan saja kaki rasanya nyeri, belum lagi dipakai jalan, dan ditekuk untuk shalat. Sampai-sampai kemarin saya harus tidak masuk kerja karena kaki saya masih nyeri.
Maka nikmat Tuhanmu mana lagi yang engkau dustakan? Jangan-jangan selama ini kita diberi nikmat sehat, shalat kita tunda, sudah adzan tapi masih nanti-nanti, malah ada yang tenang saja tidak shalat. Setelah diberi sakit, celaka, sakit hati, baru menjalankan shalat.
Urusan dunia dinomor satukan, tapi Allah dinomor duakan. Bukannya yang memberi kita pekerjaan itu Allah? Yang memberi rizki itu Allah, yang memberi sehat bisa jalan, senyum, bernapas, itu juga Allah, atau jangan-jangan hari itu Allah meluputkan kita dari bahaya hanya saja kita tidak tau.
Jadi supaya kita tidak termasuk orang-orang yang merugi, maka ingat 5 perkara sebelum 5 perkara ya…
Sehat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sakit
Hidup sebelum mati
Agar kita tidak menyesal dikemudian hari karena terlambat menomorsatukan Allah. Semoga kita termasuk orang-orang yang istiqomah. Aamiin.
“Put Allah first, and you never be the last”
Posted from WordPress for Android