Dear…


Dear…
Diujung jalan sana, ada seseorang tengah menunggu dalam sendu…
Berharap ada seseorang yang datang menjemput, atau tiba-tiba muncul seseorang yang sudi mengantar meski tak kenal…

Namun sayangnya, seseorang itu tetap menunggu…
Kepalanya tak henti menengok ke kanan dan kiri,
Siapa tau setelah ini ada yang menghampiri, mengulurkan tangan untuk menemani..

Namun sayangnya, dia masih menunggu…
Matanya menangkap serupa wajah cantik menawan hati,
Sama menunggunya seperti dia disini…
Hanya beberapa menit saja, sudah ada yang mau menghampiri..
Mengulurkan tangan, menemani, kemudian bersama pergi..

Tertegun sudah dia yang ternyata masih tetap  menanti..
Berdiri sendiri…

Oh Dear, sungguh sudah sedemikian pemilihkah dunia ini?
Mereka dengan wajah cantik, selalu memenangkan hati siapa saja dengan baik..
Seakan mampu memilih sendiri jalan cerita hidup terbaik, penggalan terbaik, dan ending terbaik..

Berjam-jam dia menunggu.., tetap setia berdiri diujung sendu
Tetap tak ada seseorang yang muncul, meski hanya satu..
Apa kesempatannya berlalu?

Dear,
Semoga selalu ada kesabaran bagi mereka yang setia menunggu..
Menunggu kesempatannya datang satu per satu..
Kemudian bersama-sama menjalani jalan hidup yang baru..

Dan hari ini dia masih menunggu…

Ada Saat Ketika


Ada saat ketika kamu berharap hari ini turun hujan…
Namun nyatanya hujan lebih memilih turun ditempat yang berbeda, membasahi bumi dibelahan lain yang tak sama, dan mendung menggantung entah dilangit yang mana…

Ada saat ketika kamu merasa telah menemukan hati yang baru, memutuskan untuk mulai jatuh cinta lagi…
Namun nyatanya setelah kamu berpikir berkali-kali, kemudian kamu memutuskan untuk tidak membiarkan hati terusik harap tersembunyi, tidak membiarkan mimpi-mimpi menelisik malam hari, atau membiarkan bayang melambung tinggi…

Mungkin saat itu kamu terlalu takut untuk kembali tersakiti, atau kamu lebih memilih rasa yang mati…

Ada saat ketika kamu merasa menjadi seseorang yang paling biasa saja, tidak cantik, tidak kaya, tidak pintar, tidak ada apa-apanya…
Dan ternyata memang begitu adanya…

Ada saat ketika kamu jatuh cinta lagi, lalu setelahnya kamu baru tersadar bahwa itu adalah hal paling konyol yang tidak mungkin terjadi… kemudian kamu buru-buru membuang jauh rasa cinta itu, mengunci rapat-rapat harap, mimpi, dan hati…

Ada saat ketika kamu bermimpi memiliki pekerjaan yang bergengsi, memiliki ruangan sendiri, fasilitas yang memadai, Namun ternyata itu hanya bayang yang menggelitik mimpi… yang entah kapan akan terjadi…

Namun apapun itu…

Semoga selalu..

Ada saat ketika kamu selalu merasa bersyukur dengan segala sesuatu yang terjadi..
Membiarkan Langit mengatur jalanNya sendiri, serupa kebetulan yang pasti..
Karena Allah tidak pernah berhenti memberi hambanya yang pandai mensyukuri…

Posted from WordPress for Android

Dua Sisi


Dalam hidup ini selalu ada dua sisi. Baik-buruk, jahat-baik hati, dermawan-pelit, jutek-ramah, tertawa-menangis, syukur-kufur, senang-sedih, pemarah-sabar, dan masih banyak lagi.

Semua tergantung kita mau pilih yang mana.

Ada seseorang yang saya pernah temui. Disatu sisi, dia baik pada orang lain. Pada mereka yang berkekurangan dia merasa iba, kemudian akhirnya dia memberikan beberapa kebaikan yang tentu membuat orang yang dibantu itu merasa bahagia. Dermawan sekali.

Namun disisi lain, saya mendapati sifatnya yang sangat berbeda jauh dengan apa yang dia lakukan sebelumnya. Dia membentak-bentak orangtua, membentak suaminya, memaki karyawannya, pelit sekali terhadap keluarganya, semaunya sendiri, apa-apa yang dia mau harus ada saat itu juga, merendahkan orang, dan serangkain hal buruk lain. Ya meski bukan kriminal.

Seperti yang saya katakan diawal, akan selalu ada dua sisi dalam diri manusia. Tergantung kita mau menjadi yang mana. Sisi malaikat atau iblis. Namun rasanya, jika kita selalu mau melibatkan hati, akal, dan Tuhan, pasti kita juga akan selalu tau, mana yang harus kita pilih.

Begitu, bukan? 🙂

Posted from WordPress for Android