Moga Bunda Disayang Allah


image

Bunda, Saat kami bayi, engkau orang terakhir tidur setelah dunia lelap, bahkan boleh jadi tidak tidur, agar kami bisa nyenyak. Dan engkau pula yang pertama kami lihat saat terjaga.

Bunda, Saat kami kanak-kanak, engkau orang terakhir yang putus rasa sabarnya, bahkan boleh jadi tidak pernah, walau orang2 lain telah jengkel setengah mati Dan engkau pula yang pertama membesarkan hati.

Bunda, Saat kami gagal, engkau orang terakhir yang berputus asa, bahkan boleh jadi tidak pernah, meski seluruh dunia sudah berhenti berharap Dan engkau pula yang pertama menghibur.

Bunda, Saat kami sakit, engkau orang terakhir yang bertahan menemani, bahkan boleh jadi tidak pernah pergi, meski sekitar telah kembali sibuk Dan engkau pula yang pertama berbisik kabar kesembuhan.

Bunda, Saat kami ragu2, engkau orang terakhir yang hilang keyakinan, bahkan boleh jadi tidak pernah pergi, meski sekitar telah menyerah Dan engkau pula yang pertama berbisik tentang janji-janji.

Walaupun, Saat kami besar, boleh jadi engkau orang terakhir yang kami hubungi, bahkan boleh jadi tidak pernah, karena alasan sibuk atau apalah

Walaupun, Saat kami bahagia, boleh jadi engkau orang terakhir yang tahu, bahkan boleh jadi benar2 amat terlambat, karena alasan tidak sempat atau apalah

Bunda, Di antara bisik doa-doa-mu, sungguh terselip beribu nama kami Dan boleh jadi itulah yang membawa kami hingga seperti hari ini Engkau orang terakhir yang akan berhenti mendoakan kami, bahkan boleh jadi tidak pernah berhenti, hingga akhir hayat. Dan sungguh, Engkau pula orang pertama yang mengucapkan kata Amin bagi kami.

*Repost Catatan FB Tere-Liye

Dan taukah kalian, mata saya selalu berkaca-kaca, dada saya sesak sekali setelah membaca tulisan ini. Betapa ibu selalu sayang sama saya, selalu ada untuk saya. Apa saya sudah selalu ada untuk ibu? Nurut sama ibu? Ahh, kadang saya jadi anak nakal sekali. Ribet dengan urusan sendiri. Ya Allah, selalu sayangi ibu dan ayahku ya Rabb. :’)

Posted from WordPress for Android