My 2nd Preg…….


Hai Narablog, ternyata hiatus bikin saya nyaman dan akhirnya blog saya terbengkalai. Spidermannya a.k.a laba-labanya aja udah sampe bikin perumahan. Malah udah mau bikin RT/RW segala. hihi. Untung hari ini saya sempet mampir bersih-bersih. hehehe.

Jadi ini tentang kehamilan kedua saya. What??? kamu hamil lagi??? Sudah-sudah tidak usah histeris begitu, karena saya sendiri sudah shock saat pertama kali mengetahui diri ini tengah mengandung.

Jadi ceritanya entah bagaimana awalnya, Bulan Januari saya tidak kunjung mendapatkan tamu bulanan, duhh saya udah deg-degan. Jangan-jangan hamil, nih.. Akhirnya saya tespek (begini kan tulisannya?), dan ternyata hasilnya garis satu ajah. Okeh, berarti nggak hamil dong. Tapi saya tunggu tamu bulanannya belum datang juga. Akhirnya saya tespek untuk kedua kalinya, dan hasilnya sama. Negatif. Hanya satu garis yang muncul. Nah, karena hasilnya negatif terus , lalu saya minum jamu terlambat datang bulan, 2 bungkus aja sih. Dengan tujuan biar mens, ehh ternyata tetep nggak ada tanda-tanda mens.

Saya sudah takut sekali, waduh ini saya kenapa, ya? Jangan-jangan hamil, terlanjur minum jamu lagi. Tespek negatif, tapi sampe sekarang nggak mens. Ya Allah saya kenapaaaa???

Lalu 25 Februari 2017 lalu, saya memutuskan untuk mengakhiri rasa penasaran saya dengan pergi ke dokter kandungan langganan saya dulu ketika hamil Mas Rey (anak pertama saya), ternyata setelah di USG, Subhanallah sudah ada janin imut berusia 5 minggu yang dipersiapkan Allah untuk saya.

Iya, saya hamil 5 minggu. Lalu bagaimana reaksi saya? Tentu saya kaget awalnya. Hamil? Sumpah? Ya Allah, Mas Rey kan baru 6 bulan usianya. Masa udah mau jadi kakak?

Diruangan dokter saya dan suami cuma liat-liatan. Masih sama-sama nggak percaya. Sedangkan dokternya ketawa. Geleng-geleng kepala. Mungkin dalam hati dokternya ‘kok bisa kesundulan itu lhooo?’ Mugkin lho yaaaa. Lalu kami keluar ruangan kontrol dengan hening. Bingung. Nyatakah ini semua?? Mimpikah saya? Tapi yaaa memang nyata. Hahahaha.

Saya sempat curhat sana-sini, dan akhirnya saya sampai pada pemikiran, “lho heh, ini kan rejeki. Kenapa saya harus bingung. Mereka yang menanti anak bertahun-tahun aja banyak. Kenapa saya shock? Harusnya syukur saya jauh melebihi bingung saya. Ampuni hamba ya Rabb..

Jadiiiiii, saya terima dengan bahagia lahir batin anak kedua dalam kandungan saya ini. Saya jadi bumil lagiiii.. Alhamdulillah..

Mohon doanya ya, semoga kandungan saya sehat, debay di dalam kandungan saya ini juga sehat wal afiat tanpa kurang satu apapun.

Kemudian terbayang proses melahirkan normal 6 bulan lalu yang begitu dramatis dan penuh dengan teriakan histeris dari emaknya Mas Rey..Hahahahaha

Sekali lagi, mohon doanya untuk kehamilan saya yang kedua ini ya, Narablog. Semoga saya dan debaynya selalu dalam lindungan Allah Swt. Aamiin ya Rabb.

Saya doakan juga nih, buat pembaca dan Narablog yang belum dikaruniai momongan, semoga segera disegerakan oleh Allah. Aamiin.

Demikian.

​Drama Minggu Ke 34, 35, 36


Sebenarnya nggak cuma minggu ke 34,35,36 aja yang drama. Dari awal hamil, sudah banyak drama yang berlangsung seru. Mulai dari bau apa sedikit langsung mual pingin muntah, minum susu hamil muntah, musuhan sama makanan, sukanya pilih-pilih, harus makanan yang panas, kalo makanannya udah dingin dan dipaksa makan, pasti mumun sudah saya. Dan masih banyak lagi, yang sebenarnya itu normal, katanya.

Tapi minggu ke 34, 35, 36 ini drama kehamilan ini meningkat. Eh iya, kenapa saya bilangnya minggu ke 34, 35, 36? karena saya sendiri sebenarnya bingung berada pada minggu keberapa kehamilan. hehehe. Menurut USG dokter kehamilan saya berada pada usia 34 minggu. Menurut bidan, usia kehamilan saya sekitar 35/36 minggu. Bidan menghitung berdasarkan HPHT yang saya sendiri bingung HPHT saya kapan. Parahhh.
But, so far, hal terpenting adalah dedek bayi sehat di dalam perut umi-nya. Afi (indeks air ketuban) cukup, gerakan dedek aktif, dan saya udah doyan banget makan, meski nggak doyan doyan amat.

Kembali ke drama minggu-minggu ini. Jadi setelah lebaran ini, entah kenapa saya didera batuk yang amat hebat. Sudah hampir 4-5 hari nggak sembuh-sembuh. Padahal sudah dibawa ke dokter, dikasih ramuan jeruk nipis campur madu, sampe ramuan bunga belimbing campur gula batu. Kurang apa coba? Batuknya nggak kunjung reda. Sampai tulisan ini diposting pun, batuk saya masih on show.

Sebenarnya meski nggak nyaman, kalau saya nggak pa-pa batuk, tapi saya kasihan sama anak dalam perut saya. Pasti setiap saya batuk, dia akan mengalami goncangan dalam perut. Dalam hati saya, hanya terus berucap “Sehat terus ya, Dek.” Terakhir saya kontrol sih, kata dokter maupun ibu bidan dedek bayi sehat. Alhamdulillah. “Teruslah begitu ya, Nak.”

Tidak berhenti sampai disitu, tidak hanya batuk yang mendera. Setelah lebaran saya juga mengalami menggigil yang begitu dasyat. Sekujur tubuh rasanya dingin dari dalam. Nah lho, bayangkan menggigilnya dari dalam. Kalau dari luar masih bisa diselimuti, tapi ini dari dalam. Meski terasa sedikit hangat ketika diselimuti, tapi tetap rasa menggigil itu tidak terkira adanya.

Galau-nya lagi adalah udara diluar itu cukup panas, sebagai wanita hamil yang normal, suhu badan saya meningkat. Jadi saya merasa kedinginan tapi basah kuyub keringat di luar. Maka serba salah lah saya, selimutan terasa gerah, pakai kipas angin kedinginan. Dan semuanya berakhir dengan saya menangis karena bingung saya tidak tau harus berbuat apa.

Ditambah lagi, pinggang saya nyeri sekali 2 hari ini. Pinggang saya tidak mau bersahabat terutama saat pindah posisi.

Tapiiiii, dibalik semua drama akan selalu ada romantisme-nya sendiri. Beruntung saya punya suami yang selalu siap siaga. Dia melakukan banyak hal untuk membuat saya nyaman di usia kehamilan yang sudah masuk trisemester akhir ini.  Semoga Allah membalasnya dengan sebaik-baiknya balasan ya, Sayangku. Mmmuuuacchhh.

Namun yang paling beruntung adalah saya setelah ini akan jadi ibu, dan suami saya akan jadi ayah. So, what else? Tinggal menghitung minggu, dan semoga semuanya berjalan lancar, semoga dedek bayi sehat selalu, saya sehat, dan ayahnya juga sehat. Aamiin.