Jika Bukan Kamu


Jika bukan kamu, saya nggak tau akan menghadapi hari-hari ini seperti apa. Apakah sama bahagianya dengan saat ini, apakah sama romantisnya seperti saat ini.

Jika bukan kamu, saya nggak tau apa akan ada lagi orang sesabar, selembut, dan sebaik kamu. Mengerti, mencintai, dan selalu menyayangi.

Jika bukan kamu, saya nggak tau siapa lagi yang bisa membuatkan sepiring nasi goreng selezat itu. Dengan sabar mengajariku membuat ayam krispi dengan bumbu yang merasuk ke dalam setiap gigitannya.

Jika bukan kamu, saya nggak tau siapa lagi yang dengan rela dibangunkan tengah malam, mengantar saya ke kamar mandi, mengambilkan saya segelas air putih ditengah kantuk yang dasyat hanya untuk meringankan sakit tenggorokkan saya.

Jika bukan kamu, saya nggak tau siapa lagi yang akan memanggil ‘sayang’ setiap hari. Siapa lagi yang akan bercerita sedekat ini.

Beruntung Tuhan mempertemukan saya dan kamu, mentakdirkannya menjadi ‘kita’, menjodohkan Ratri & Khoirul, menuliskan kita dalam satu KK dengan status kamu suamiku dan saya istrimu, kemudian dibawahnya tertulis nama-nama anak-anak kita yang lucu.

Saya bersyukur, setelah ini akan ada Junior Khoirul yang melengkapi hari-hari bahagia dengan sempurna.

Terima kasih, suamiku. Jika bukan kamu, mungkin saya tidak akan sebahagia ini menjalani hari.

Aku Mencintaimu, Cinta


Izinkan aku mencintaimu dengan baik.

Karena untukmu, aku tak hanya ingin sekedar menjadi yang terbaik, aku ingin menjadi pemenang.

Percayalah segalaku menjadi lebih baik ketika bersamamu.

Maafkan aku jika masih memiliki banyak kekurangan dalam memahamimu, memperhatikanmu, dan mencintaimu.

Untukmu, akan kuberikan segala yang tak hanya sekedar baik, tetapi yang terbaik.

Tak perlu aku berjanji, kau pasti mengerti.

Terima kasih karena telah mencintaiku dengan sebaik ini.

Terima kasih karena telah memeluk rindu-rinduku dalam hangat doamu.

Terima kasih karena telah mengizinkan aku memasuki setiap sudut ruang di hidupmu.
Terima kasih karena telah menjadikanku perempuan istimewa setelah Ibumu.

Kekasih, semoga kau tak keberatan.

Menjadi laki-laki yang selalu kusemogakan.

Menjadi laki-laki yang selalu kumintakan pada Tuhan.

Sungguh, sejak bersamamu aku benci dengan apa yang dinamakan kehilangan.

Dan sejak bersamamu, aku tak ingin lagi merasakan perpisahan.

Jika nanti kau temukan satu alasan saja untuk pergi dariku.

Semoga kau selalu ingat, tentang alasan-alasan mengapa kita berjuang dengan sehebat ini.

Bersamamu aku ingin kita menjadi cerita dunia.

Denganmu aku ingin kita memenangkan doa-doa.

Jangan pernah lelah, jangan pernah menyerah.

Tuhan selalu tersenyum dengan apa yang sedang kita perjuangkan.

Percayalah, nantinya segala yang pernah kita perjuangkan bersama, akan dibalas baik oleh Tuhan.

Jangan pernah lupa, aku mencintaimu, Cinta..

Repost from @tausiyahku_