Dalam Mihrab Cinta

Dalam Mihrab Cinta. Tentu sudah banyak yang tau tentang film ini. Sudah lama ditayangkan dibioskop, mungkin juga sudah ada di televisi, tetapi sayangnya saya baru nonton beberapa hari ini.

Ketinggalan ya? Iya sih, tapi saya senang masih diberi kesempatan untuk nonton film ini. Dulu ketika film ini perdana tayang di bioskop, saya mengira bahwa film ini ceritanya akan seperti sinetron-sinetron Indonesia yang biasanya tayang. Melihat posternya dengan pemain-pemainnya yang kebanyakan adalah pemain sinetron, saya benar-benar memberi penilaian minimal pada film ini. Namun setelah beberapa hari lalu saya nonton, saya tau saya salah.

Film ini luar biasa bagusnya. Tidak melulu soal cinta antar dua hati, namun disini diperlihatkan juga cinta Allah pada setiap manusia. Bahwa sebenarnya hanya pada Allah lah segala urusan itu kembali. Ketika kita difitah, dirundung masalah, tidak punya uang, ketika kita kehilangan kepercayaan orang-orang dekat kita, ketika kita jatuh cinta, bahkan hingga urusan perut pun, semuanya sebenarnya kembali pada Allah.

Berdoalah pada Allah, niscaya Allah akan kabulkan.

Mungkin pertolongan Allah tidak datang dengan segera, tapi selalu tepat pada waktunya. Dan begitulah cara Allah menunjukkan kasih sayangNya kepada hamba-hambaNya. Mungkin tidak melalui jalan yang mulus dan lurus. Ada kalanya hidup kita harus berbelok, menikung, curam, datar, tiba-tiba menurun dan menikung secara bersamaan. Tapi itulah kasih sayang Allah.

Tidak ada yang menginginkan yang terbaik untuk manusia, selain Allah.

Dan itulah yang diceritakan dalam film ini. Ketika actor utama yang diperankan oleh Dude Herlino ini mengalami cobaan fitnah yang begitu berat, dia menerimanya. Saat itu hidupnya seakan-akan terhempas ke lantai. Kemudian ketika dia kehilangan kepercayaan keluarganya sendiri, seakan-akan hidupnya berbelok tajam sekali, dan saat dia harus kelaparan dan menjadi maling, hidupnya sudah seperti berbelok, menikung tajam, dan curam secara bersamaan.

Tapi Dia tidak pernah meninggalkan Allah. Dia tetap meminta pertolongan dan petunjuk kepada Rabb nya, tetap berusaha sekeras mungkin, dan mengembalikan hasilnya pada Allah. Pun pada akhirnya, sakit yang dia rasa di masa lalu berbuah manis kemudian.

Karena Allah penulis scenario terbaik. Kita memang harus melalui jalan itu untuk mencapai yang ini. Maka, Allahhu Akbar, Tiada Tuhan selain Allah. Serahkan segala sesuatunya pada Allah. Setiap manusia dilahirkan kedunia ini dengan membawa suratannya masing-masing. Tidak kebetulan, kecuali yang sudah direncanakan. Oleh Allah tentunya.

Semoga Allah selalu memberikan kesabaran untuk kita semua. Amin

Silahkan Berkomentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s