Setiap manusia dilahirkan dengan membawa suratannya masing-masing. Semua sudah pada porsi milik sendiri. Cukup. Tidak kurang, tidak lebih. Maka jika suatu hari kita bertemu dengan seseorang yang bahagia tidak terkira, senyumnya bertebaran dimana-mana, bukan berarti cerita hidupnya selalu bahagia. Kita tidak pernah tau apa-apa yang pernah dia lalui untuk menjadi sebahagia hari ini. Pun kita juga tidak tau, apa yang ada dalam hatinya saat itu. Bisa jadi, dia termasuk orang-orang ikhlas, pandai sekali bersyukur dengan apa yang dia miliki, bukan sibuk menggurutu sana sini.
Hidup itu tentang menjalani takdir masing-masing, untuk dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan dihari akhir. Belajarlah mensyukuri nikmat-Nya. Karena bahagia terletak dihati. Bagaimana kita menerima dan mensyukuri hari kemarin, hari ini, dan esok hari.
*Tulisan ini intinya sama dengan posting saya yang berjudul “Pesan Dalam Secarik Kertas”. Saya tulis berkali-kali, sambil mengingatkan diri sendiri agar pandai mensyukuri.
Yap.. dan salah satu jalannya adalah bersyukur. dan kita akan hidup tenang 😀
LikeLike
Yes yes, selalu merasa cukup 🙂
LikeLike
dan Allah sudah menyatakan bahwa sedikit sekali hamba-NYA yang bersyukur. semoga kita termasuk yang sedikit itu… aamiin
LikeLike
Amin ya Rabb 🙂
LikeLike