Pesan Dalam Secarik Kertas

Terkadang barang yang terlupakan selalu memiliki arti penting didalamnya, memiliki pesan singkat bermakna yang mampu mengingatkan siapapun yang menemukannya.

Kalian tau? Allah selalu memberikan petunjuk kepada siapapun yang dikehendakinya. Allah selalu menyingkirkan gundah dan resah kepada siapapun yang meminta pertolongan kepadanya. Dan malam itu, Allah masih sayang sama saya, Allah menitipkan sebuah pesan  pada secarik kertas lusuh dan penuh lipatan yang saya temukan dilaci meja kerja saya beberapa hari yang lalu. Seperti ini isinya:

Ujian sedikit, bahagia sedikit, susah sedikit, senang sedikit
Dan taukah kita, ketika kita mengeluh dan protes atas hidup yang kita miliki
Diluar sana banyak orang yang ingin memiliki hidup seperti kita

Sungguh kita semua sedang menjalani takdir masing-masing
Dengan kadar bahagia masing-masing, dan kadar luka masing-masing
Nggak perlu iri

Bahagia mereka sepadan dengan deritanya, ujiannya.
Kita aja yang nggak tau

Pesan dalam secarik kertas itu menguatkan. Mengingatkan saya untuk tidak dengan mudah merasa lelah, untuk tidak terlalu mengeluh dengan apa yang dijalani. Pesan dalam secarik kertas itu mengingatkan saya untuk selalu bersabar menghadapi apapun yang terjadi, untuk selalu bersyukur dengan apa yang saya miliki saat ini.

Jika hari ini saya merasa lelah sekali dengan pekerjaan sehari-hari, maka bukan berarti saya adalah orang yang memiliki pekerjaan paling berat dan melelahkan didunia ini. Mungkin diluar sana, ada banyak orang yang bekerja dengan sangat keras namun berpenghasilan pas, namun tetap bersyukur dan tersenyum.

Pun jika hari ini saya merasa sakit, ketika mengetahui seseorang yang pernah mengisi relung hati dan mimpi-mimpi, ternyata diam-diam jadian dengan teman sekantor saya sendiri. Atau ketika saya juga harus menerima bahwa seorang baru yang datang beberapa bulan lalu, kemudian tiba-tiba pergi begitu saja, tanpa saya tau apa kesalahan saya.

Ya sudah, bukan berarti saya adalah wanita paling merana karena bertemu dengan laki-laki yang tidak asik, begitu teman saya menyebutnya. Not nice person. Saya yakin akan ada saatnya saya menemukan laki-laki baik hati dengan sejuta cintanya yang hanya untuk saya. Mungkin jauh disana, sedang ada wanita yang lebih merana karena suaminya selingkuh, dan pilih bercerai.

Karena Allah tidak akan memberi ujian diluar kemampuan hambanya. Semua sudah sesuai dengan porsinya masing-masing. Maka alasan apa lagi yang bisa membuat kita tidak bersyukur?

Allah sayang kita semua kok…

Tentang pesan dalam secarik kertas itu. Hari ini saya ingat, kurang lebih setahun lalu, saya menuliskan ulang sebuah status milik seorang blogger diatas sebuah kertas HVS. Kemudian melipat dan menyimpan rapi dalam laci kerja. Esoknya, saya terlalu sibuk dengan pekerjaan saya. Seminggu kemudian, terlupakan sudah kertas dan isinya. Tetap dalam laci, ditumpuk dengan buku dan kertas lain.

Dan ternyata, setahun kemudian, kertas itu melaksanakan perannya dengan baik sekali. Muncul diantara kertas-kertas lain, menyampaikan pesan yang tidak pernah hilang, untuk akhirnya disampaikan pada yang memerlukan.

Hari ini saya menuliskan lagi untuk narablog sekalian. Semoga pesan dalam secarik kertas itu juga bisa menguatkan.

Kertas yang saya temukan dalam laci

Kertas yang saya temukan dalam laci

8 thoughts on “Pesan Dalam Secarik Kertas

  1. Pingback: Porsi Masing-Masing | Lounge

  2. Pingback: Lantas, Siapa yang Lebih Beruntung? | Lounge

Silahkan Berkomentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s