Sore ini saya sedang bosan sekali di kantor. Selama Ramadhan di kantor saya tidak pernah ada libur, semua tanggal masuk, termasuk Hari Minggu, kecuali jika saya meliburkan diri sendiri. Tanya kenapa??? Saya juga tidak tau. Cuma Allah dan yang bikin peraturan yang tau.
Dan di tengah-tengah kebosanan saya dengan kantor, komputer, dan kesibukkannya, saya iseng buka-buka news.yahoo.com dan ya lagi-lagi saya tertarik dengan photo-photo yang disuguhkan oleh tante yahoo. Jika photo-photo dari yahoo membuat saya feel amazing dalam posting sebelumnya, namun photo-photo yahoo kali ini membuat saya malu, sangat malu.
Emang kenapa malu, Annisa? Karena photo-photo yang dimuat yahoo kali ini tentang para pengungsi Rohingya yang tetap menjalankan ibadah puasa, meski berada di tempat penampungan. Kalian belum tau photo-photonya? Biar saya tunjukkan…
Well, sudah lihat seperti apa photonya? Itulah kenapa saya malu.
Ya Allah, mereka sedang berada di penampungan, sedang berada jauh dari keluarga mereka, tapi mereka tetap khusuk ibadahnya, tetap melakukan aktivitas bersih-bersih dan lain sebagainya, (mungkin) tanpa mengeluh. Sedangkan saya, hanya tidak libur satu bulan saja (selama Ramadhan), mengeluhnya bukan main. Tapi ya emang keterlaluan sih kalo sampe nggak ada libur selama 1 bulan penuh. *masih tetep ngeyel**Minta digampar*.
“Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban” (Ar-Rahman)
(Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?)
Padahal sudah diingatkan dalam Al-Qur’an dalam Surat Ar-Rahman, “Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?” kalimat ini ditulis 31 kali dalam surat ini. Ya Allah betapa banyak nikmat Allah yang saya terima tapi hanya karena satu kejadian, kemudian saya mengeluh?
Betapa malunya saya yang menjadi tukang ngeluh, sementara saudara-saudara muslim lainnya tetap semangat menjalani hari meski dalam tempat penampungan. Padahal, tidak cukup air laut itu jika digunakan menulis semua nikmat Allah yang diberikan pada manusia.
Narablog sekalian, jangan suka mengeluh ya…
Bersyukur dan bersabar itu selalu lebih baik.
salut, tetap istiqomah… btw lokasi penampungan pengungsinya dimana?
LikeLike
Lokasinya di provinsi Kachanaburi, Thailand, Pak 🙂
LikeLike
subhanallah.. indahnya bersyukur 🙂
LikeLike