Andai obat rindu dan obat sakit hati itu dijual bebas di apotek, pasti saat ini saya akan bergegas membelinya. Tak perlu diteriaki dua kali, tak perlu disuruh-suruh.
Tapi sayangnya obat rindu dan sakit hati itu tak dijual massal. Sulit sekali menemukannya. Dan hanya satu yang memproduksinya.
Tau tidak? Untuk mendapatkannya bisa jadi butuh waktu yang lama. Butuh perjuangan dan kesabaran. Memohon. Meminta. Agar dahaga rindu dan luka hati yang menganga itu terobati.
Kalian tau pada siapa obat itu ada?
Tentu saja hanya Sang Maha Satu yang punya, hanya Maha dimana Semua Harap bermuara yang punya.
Jadi..
Jika saat ini kita termasuk saya sedang rindu pada seseorang, sesuatu. Sedang sakit hati pada seseorang, sesuatu. Maka biarkan Sang Maha Membolak-balikkan hati yang menyembuhkan. Dengan apa? Ya terserah Allah. Bisa dengan menyelipkan pemahaman baik dalam hati kita maka kita bisa selalu berpikir positif. Atau dengan cara merasakan angin semilir dingin di malam hari, memandang bulan yang sedang terang-terangnya, merasakan sejuk hujan yang merdu irama rintiknya, merenung disepertiga malam ternyaman milik semesta, kemudian dengan semua itu maka hati menjadi tenang. Sakit hati dan rindu itu redam sudah. Atau mungkin Allah membiarkan waktu yang menghabisinya, membiarkan semuanya redam dengan sendirinya karena waktu.
Semoga Allah selalu melindungi hati kita dari rasa sakit dan luka. Amin.
kamu luka kenapa? rindu emangnya tajem ea.. here’s a suggestion: turn on your page. by turning it on it means you move on. days are always young, that’s why they said ‘tomorrow is a brand new day’, but we are not, so what best is to keep on moving. terus semangat. terus ceria. you can always find 5 reasons to smile everyday, suck all the energy in, believe in it, write those down, and make sure you read it again tomorrow, and before you know it, there goes your medicine!
LikeLike
Hahaha, ye lah ye lah…
Thanks for the suggestion.
Saya emang lagi rajin cari obatnya move on..
Thank you Teh Andin :*
LikeLike