14 Hari

Aku tidak pernah menyangkan semua akan seperti ini. Rasanya dua minggu lalu aku kamu masih dalam keadaan yang baik-baik saja. Masih saling bercanda, saling perhatian, saling berkata. Tapi hari ini, genap sudah 14 hari kita sama-sama terjebak. Entah karena apa kita terperangkap. Entah kita atau mungkin hanya aku. Terperangkap dalam bisu, dalam jarak, dalam jeda yang tidak pernah aku ketahui awal mulanya.

Mungkin bagimu, baru 14 hari, belum berbilang bulan, bukan menahun, atau lebih. Tapi bagiku, 14 hari rasanya seperti tahun-tahun yang sulit. Pernahkah kamu merasakan, setiap malam ketika kamu ingin terlelap, bahkan kamu akan takut bermimpi kehilangan seseorang yang kamu cintai didalam mimpimu. Dan ketika pagi datang, semua itu menyata. Kamu harus siap menyadari dan mengerti bahwa kamu sudah kehilangan seseorang yang setiap hari masih bisa kamu lihat dan temui.

Begitu aku merasakannya. Setiap hari selalu menggantung rindu dan tanya di tiap lekukan awan yang berarak dipagi hari. Apa yang sedang terjadi diantara aku dan kamu.

Mungkin ini jalan-Nya. Aku akan menunggu. Aku yakin akan ada jawab tentang 14 hari kemarin dan 14 hari berikutnya, 14 hari kemudian dan selanjutnya. Tentang bisu, jarak, dan jeda antara kamu dan aku. Semoga tidak terlalu lama.

6 thoughts on “14 Hari

Silahkan Berkomentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s