Urusan ini rumit, iya sungguh rumit rasanya. Ketika dalam hatimu mulai terpatri sebuah nama sekaligus rasa yang banyak orang menyebutnya dengan, cinta. Hari itu juga, meski hanya tunas kecil, harusnya kau mempersiapkan kekuatan yang besar. Untuk apa? Kau pasti bertanya. Sama aku dulu juga sering bertanya kenapa harus menyiapkan kekuatan besar, bukankah baru tumbuh tunas kecil yang entah apa bisa membesar atau tidak. Lantas untuk apa?
Ahh, jangan meremehkan urusan satu ini. Sedikit saja kau terserang, maka panas dinginlah semalaman, salah tingkah tidak keruan, lemas tidak mau makan, atau mungkin sampai bingung ingin duduk atau berdiri. Rumit, bukan? Bahkan untuk urusan ingin duduk atau tidak saja, kau akan butuh waktu untuk memilih. Lucu juga sepertinya. Jangan tertawa, aku tidak main-main dengan menyebutnya rumit. Karena itu, harus ada kekuatan besar ketika tunas cinta itu tumbuh. Penting? Tentu saja. Kau butuh kekuatan itu untuk mengendalikan. Banyak hal yang harus kau kendalikan ketika jatuh cinta.
Andai saja perasaan itu berbalas, maka berpestalah hati ini, riang nian, seperti terbang ke langit paling tinggi, terbang bersama ribuan bidadari, atau bagaimanalah kau menyebut kegembiraan itu. Dan saat itulah kekuatan besar itu dibutuhkan. Kau butuh kekuatan untuk mengendalikan diri, pikiran, dan hati. Jangan sampai terlena, selalu ingat bahwa ada Sang Maha membolak-balikkan hati. Dan tentu saja jangan sampai lupa pada-Nya. Bersyukurlah atas cinta yang tumbuh.
Namun lain halnya jika perasaan yang terlanjur tertanam kemudian tumbuh, bersemi indah, tetapi harus patah, karena nyatanya cinta itu tak berbalas.
Oh dear, saat itulah kau juga butuh kekuatan besar. Sama, gunanya untuk mengendalikan. Apa? Mengendalikan hati agar tidak terlalu bersedih, menguatkan hati agar tetap tegar, dan tentu saja kau butuh kekuatan besar untuk sesuatu yang disebut penerimaan. Menerimanya dengan tulus dan ikhlas. Dan selalu ingat bahwa Allah selalu merencanakan hal baik nan menabjubkan untuk kita semua dibalik sebuah kejadian paling menyakitkan sekalipun.
Lantas dari mana kita bisa mendapatkan kekuatan itu? Tentu saja dari Sang Maha Kuat, dari Sang Maha Membolak-balikkan hati. Maka mintalah hanya kepada-Nya. Agar hati ini senantiasa dikuatkan, selalu ditentramkan. Dan tentu saja semoga diri ini selalu dekat dengan-Nya.
Semoga urusan yang rumit ini dimudahkan oleh Allah. Apalah di dunia ini yang kita cari selain mencari ridho-Nya? Sungguh Allah selalu sayang pada kita.
Demikian.