Semoga Pagi

Hari ini senja tidak datang lagi. Akhir-akhir ini dia jarang datang, padahal aku selalu menantinya setiap sore. Menyiapkan posisi terbaik, menunggu, tercenung, dan akhirnya berlalu jika ternyata dia tidak muncul juga.

Akhir-akhir ini aku mulai terbiasa dengan ketidakhadirannya. Bagiku, ini hanyalah soal waktu, tidak mudah memang, tapi aku percaya, suatu saat nanti entah kapan, aku akan benar-benar terbiasa melalui hari tanpa senja. Seorang penulis favoritku mengatakan, Jika tidak ada lagi cara untuk menghilangkan sedih, kecewa, kehilangan, dan apalah rasa menyesakkan itu, maka biarkan waktu yang menghabisinya. Biarkan waktu menenggelamkan segala kenangan yang pahit, dan menggantinya dengan hal-hal baru yang tentu saja indah. Tuhan selalu adil, bukan?

Dan rumus waktu itu bekerja, meski tidak sepenuhnya. Beberapa bulan terakhir, aku tak lagi harap-harap cemas menanti senja. Aku mulai menunggu pagi. Bagiku pagi berarti memulai lagi. Memulai banyak hal baru, termasuk memulai hati yang baru. Oww, tidak, aku bukan menemukan hati ketika pagi. Aku hanya ingin memulai pagi yang selalu memulai hari.

Semoga kali ini pagi memberikan kesempatan untuk memulai hari dengan sempurna, tanpa celah airmata ketika meresapi hangat senja. Ketika tak henti-hentinya menanti senja, hingga entah sampai kapan.

Semoga pagi membiarkan hati ini menemukan dan menentukan apa-apa yang tidak akan lagi menyakiti. Dan aku siap memulai banyak cerita baru lagi, tanpa perlu mengorek cerita lama yang anggap saja sudah usang. Karena masa lalu tidak akan pernah menang, karena dia ada di belakang. Jauh di belakang.

 

 

morning_dew

(Pict)

Silahkan Berkomentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s