Malam selalu menyempurnakan kesendirian. Menebar luka kecewa hampir disepanjang detiknya. Sendiri tak selamanya menyenangkan, meski kadang setiap kita memerlukannya. Ditinggalkan adalah hal menyakitkan, diabaikan adalah luka. Tapi apalagi yang bisa dilakukan jika ternyata hanya itu pilihan yang tersisa.
Menangis mengisi malam pun percuma. Malam akan semakin panjang dan pilu. Akan semakin menyakitkan rasanya.
Saat itu hal paling menyenangkan sekaligus menenangkan adalah menutup mata, takjim berdekatan dengan Sang Penguasa pagi dan malam, menyampaikan rasa, melepas lara, menguatkan hati, bahwa sungguh kita tak sendiri.
Iya, kita tak pernah sendiri.
Posted from WordPress for Android