Setelah Hari Ini Semua Tak Akan Sama

Harusnya hari ini tidak ada. Tak ada perasaan semenyesal ini sebelumnya. Kecewa bercampur sesal, ah apalah jadinya. Kacau balau. Harusnya tak pergi kesana, atau mungkin tak pernah bertemu dengan dia, itu lebih baik.

Hari ini memang berbeda, tidak spesial, hanya berbeda. Pergi ke tempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya, tempat yang disana bisa kalian lihat muda-mudi berpasangan saling bercanda, mesra sekali. Ahh, itu bagian buruknya, tak usah digubris, dan ingat jangan ditiru.Sisi indah dari tempat ini, kalian bisa mendengar gemericik air mengalir, asli suara alam, bukan buatan. Dan itu lebih merdu dari suara anggota boyband manapun. Pohon tumbuh rendah, rindang sekali, warna hijau dimana-mana terhampar, tenang rasanya berada di sini. Belum lagi jika melihat keluarga yang bercengkraman, hangat rasanya. Menyenangkan.

Tapi rasanya hari ini akan lebih menyenangkan tanpa dia. Bukan, jangan salah, kami bukan pasangan, hanya kebetulan saja aku ingin jalan-jalan dan aku mengajaknya. Sungguh hanya kebetulan saja, aku perempuan dan dia bukan perempuan. Jangan tanya mengapa aku mengajaknya, aku juga tidak tau kenapa, hati yang memilih untuk mengajaknya, hati yang bicara saat menyatakan ajakan padanya.

Tak banyak yang dilakukan, hanya menyusuri jalan setapak, mengobrol, tapi lebih banyak diam dan dingin. Dan aku keberatan. Kenapa harus ada diam dan dingin? Bukankah lebih baik membuka obrolan?

Ya Allah sungguh, setelah hari ini tak akan ada yang pernah sama. Kami tak akan pernah menjalani hari yang sama lagi dikantor. Ada sesuatu diantara kami, entah apa dan siapa yang membuatnya lebih dulu. Sesuatu yang melenyapkan rasa nyaman. Entah…

Harusnya, hari ini tak ada. Ya Allah, kenapa hati ini harus mengajaknya? Harusnya aku tau semua tak akan sama setelah hari ini.

Perbedaan yang dingin. Dimulai malam ini, setelah beranjak dari atas motor, setelah mengucapkan terimakasih.

Semua sudah berbeda.